Categories Uncategorized

Alasan Chelsea Tidak Bisa Mengalahkan Bournemouth

Alasan Chelsea Tidak Bisa Mengalahkan Bournemouth. Premier League pekan ke-15 ditutup dengan hasil mengecewakan bagi Chelsea, yang gagal amankan tiga poin saat bertandang ke Vitality Stadium, markas Bournemouth, pada Sabtu sore, 6 Desember 2025. Skor akhir 0-0 jadi pukulan bagi skuad asuhan Enzo Maresca, yang kini tertahan di posisi keempat klasemen dengan 25 poin dari 15 laga—tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak. Laga ini berlangsung datar, minim peluang berbahaya, dan penuh kesalahan teknis dari Chelsea yang gagal ubah penguasaan bola 62 persen menjadi gol. Pelatih Maresca sebut timnya “kurang tajam di depan,” sementara Bournemouth, di bawah Andoni Iraola, puas dengan poin ini yang angkat mereka dari enam laga tanpa kemenangan. Bagi Chelsea, yang baru kalah dari Leeds United Rabu lalu, ketidakmampuan kalahkan tim papan tengah ini jadi alarm merah jelang jadwal padat Liga Champions. INFO SLOT

Jalannya Pertandingan yang Dateless: Alasan Chelsea Tidak Bisa Mengalahkan Bournemouth

Laga dimulai dengan tempo lambat, di mana Chelsea kuasai bola tapi gagal ciptakan ancaman nyata. Di menit ketiga, Antoine Semenyo hampir cetak gol untuk Bournemouth lewat tembakan keras dari kotak penalti, tapi VAR batalkan karena offside tipis Evanilson dari umpan Alex Scott. Chelsea balas lewat peluang Cole Palmer, yang set up Marc Cucurella untuk sundulan dari umpan Pedro Neto, tapi terlalu tinggi. Babak pertama berakhir tanpa gol, dengan Chelsea catat enam tembakan tapi nol on target, sementara Bournemouth tekan balik lewat Marcus Tavernier yang paksa Robert Sánchez lakukan save krusial.

Babak kedua tak lebih baik. Liam Delap, striker muda Chelsea, cedera hamstring di menit ke-25 dan diganti Marc Guiu, yang dapat servis minim. Bournemouth hantam gawang lagi lewat Semenyo di menit ke-55, tapi offside flag angkat—Semenyo kini tanpa gol dalam tujuh laga berturut-turut. Chelsea paling dekat di menit ke-68, saat Alejandro Garnacho sundul bola ke tiang dari umpan sayap. Iraola, ambil inspirasi dari Leeds, terapkan pressing tinggi yang bikin Chelsea gugup, terutama Wesley Fofana dan Trevoh Chalobah di lini belakang. Skor tetap kering hingga peluit akhir, dengan total 22 tembakan Chelsea tapi efisiensi nol. Ini laga kedua berturut-turut tanpa gol bagi The Blues di tandang.

Masalah Serangan Chelsea yang Tumpul: Alasan Chelsea Tidak Bisa Mengalahkan Bournemouth

Alasan utama kegagalan Chelsea ada di lini depan yang mandul. Delap, yang cetak enam gol di tujuh laga awal musim, absen dini akibat cedera, tinggalkan lubang besar di posisi nomor sembilan. Maresca akui: “Kami butuh striker seperti itu untuk pecah pertahanan.” Guiu, penggantinya, main 65 menit tapi tak sentuh bola di kotak penalti lawan. Palmer dan Neto ciptakan peluang, tapi finishing lemah: Garnacho sundul ke tiang, sementara Noni Madueke tembak melebar dua kali. Statistik tunjukkan expected goals Chelsea hanya 0.9, terendah di lima laga terakhir. Tanpa striker tajam, skuad Maresca bergantung umpan silang yang mudah diantisipasi, mirip masalah di kekalahan lawan Leeds. Ini jadi PR besar, apalagi dengan jadwal padat yang tuntut rotasi.

Pertahanan Rapuh dan Tekanan dari Bournemouth

Bukan hanya serangan, pertahanan Chelsea juga jadi sorotan. Fofana dan Chalobah, yang direuni usai blunder di Leeds, tampil nervous: Fofana lakukan foul tak perlu di menit ke-40, sementara Chalobah kesulitan hadapi kecepatan Semenyo. Bournemouth manfaatkan ini dengan pressing agresif ala Iraola, rebut bola tinggi dan ciptakan tiga peluang on target di babak pertama—lebih banyak dari Chelsea. Sánchez, kiper Spanyol, selamatkan timnya dengan tiga save gemilang, termasuk blokir tembakan Tavernier. Tapi, reuni duo bek tengah ini tak beri ketenangan, dengan 12 pelanggaran Chelsea vs delapan Bournemouth. Tekanan tuan rumah, yang main di depan 11 ribu fans, bikin Chelsea kehilangan ritme, terutama di transisi. Ini laga keenam tandang di mana Chelsea kebobolan setidaknya sekali, bukti inkonsistensi defensif musim ini.

Dampak Cedera dan Strategi Maresca

Cedera Delap jadi pukulan telak, tapi strategi Maresca juga dikritik. Ia pilih formasi 4-2-3-1 untuk kuasai tengah, tapi kurang adaptasi saat Bournemouth tekan. Substitusi Guiu dan João Félix di menit ke-60 tak ubah dinamika—Félix main 30 menit tapi nol sentuhan kunci. Maresca sebut tim “kurang beruntung,” tapi analis lihat ini soal eksekusi: Chelsea kalah duel udara 12-8 dan kehilangan 40 persen duel tanah. Dampaknya, The Blues lepas momentum akhir November—setelah imbang Arsenal dan kalahkan Barcelona—dan kini tertinggal enam poin dari City di posisi kedua. Bournemouth, meski enam laga tanpa menang, naik ke posisi 12 dengan 20 poin, bukti taktik Iraola efektif lawan tim besar.

Kesimpulan

Chelsea gagal kalahkan Bournemouth karena kombinasi serangan tumpul, pertahanan gugup, dan cedera tak terduga seperti Delap. Skor 0-0 di Vitality Stadium jadi cermin laga datar yang buang peluang tekan puncak klasemen. Maresca punya waktu jeda untuk perbaiki finishing dan solidkan belakang, tapi tanpa striker andal, perjuangan The Blues bakal berat. Bagi Bournemouth, poin ini langkah maju hindari zona bawah. Di Premier League yang ketat, Chelsea tak boleh ulangi kesalahan ini—sebaliknya, jadikan pelajaran untuk bangkit di laga berikutnya. Musim 2025-2026 masih panjang, tapi poin hilang seperti ini bisa mahal di akhir.

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

tuchel-bicarakan-hasil-undian-piala-dunia-2026

Tuchel Bicarakan Hasil Undian Piala Dunia 2026

Tuchel Bicarakan Hasil Undian Piala Dunia 2026. Undian grup Piala Dunia 2026 yang digelar di…

visi-bermain-sepak-bola-lewat-fundamental-passing

Visi Bermain Sepak Bola Lewat Fundamental Passing

Visi Bermain Sepak Bola Lewat Fundamental Passing. Visi bermain bukan mata ketiga atau bakat langka.…

rival-mu-ingin-membeli-kobbie-mainoo-di-tahun-2026

Rival MU Ingin Membeli Kobbie Mainoo di Tahun 2026

Rival MU Ingin Membeli Kobbie Mainoo di Tahun 2026. Kobbie Mainoo, gelandang muda Manchester United…