PSSI Lebih Hati-hati Dalam Cari Pelatih Timnas. PSSI sedang menunjukkan sikap lebih hati-hati dalam mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia senior dan U-23. Setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 dan hasil buruk di SEA Games 2025, federasi memilih proses seleksi yang matang. Baru-baru ini, PSSI telah mewawancarai beberapa kandidat di Eropa dan mengerucutkan ke dua nama potensial. Pengumuman resmi dijadwalkan paling lambat Januari 2026, setelah rapat Exco usai SEA Games. Langkah ini mencerminkan keinginan menghindari kesalahan masa lalu dan fokus pada target jangka panjang seperti Piala Dunia 2030. BERITA OLAHRAGA
Proses Seleksi yang Ketat: PSSI Lebih Hati-hati Dalam Cari Pelatih Timnas
PSSI mengirim tim khusus ke Eropa untuk wawancara langsung dengan lima kandidat awal. Proses ini melibatkan anggota Exco, direktur teknik, dan penasihat teknis. Dari situ, mengerucut menjadi dua nama yang dianggap paling sesuai. Federasi menekankan pentingnya pelatih yang kompeten, punya rekam jejak bagus, dan siap berkomitmen penuh. Mereka tidak ingin tergesa-gesa, karena agenda timnas berikutnya baru pada Maret 2026. Pendekatan ini beda dari sebelumnya, di mana pergantian pelatih sering cepat dan berujung kompensasi finansial besar.
Kriteria Pelatih yang Diinginkan: PSSI Lebih Hati-hati Dalam Cari Pelatih Timnas
Pelatih baru diharapkan tinggal lebih lama di Indonesia untuk pahami kultur sepak bola lokal dan transfer ilmu ke pelatih dalam negeri. Syarat lain termasuk pengalaman meloloskan tim ke turnamen besar, visi satu filosofi dari senior hingga U-23, serta kontribusi aktif seperti ikut kursus lisensi. Pelatih senior nanti juga akan tangani U-23 secara paket, untuk pastikan keselarasan pembinaan. PSSI ingin sosok yang all-out untuk Indonesia, bukan sekadar nama besar tanpa dedikasi jangka panjang.
Alasan Sikap Hati-Hati PSSI
Pengalaman pahit tahun 2025 jadi pelajaran utama. Pergantian pelatih berulang menyebabkan beban finansial kompensasi dan kurangnya stabilitas tim. Kegagalan di berbagai level, dari senior hingga muda, buat federasi evaluasi mendalam. Kini, prioritas pada persiapan matang untuk target ambisius lolos Piala Dunia 2030. Sikap ini juga respons terhadap harapan publik yang ingin timnas lebih kompetitif tanpa drama pergantian mendadak.
Kesimpulan
PSSI lebih hati-hati dalam cari pelatih timnas menandakan era baru pembinaan sepak bola nasional yang lebih profesional. Dengan proses ketat, kriteria jelas, dan fokus jangka panjang, harapan besar pada pelatih baru untuk bawa Garuda ke level lebih tinggi. Meski pengumuman masih ditunggu, langkah ini sudah beri sinyal positif bagi suporter. Masa depan timnas terlihat lebih cerah jika komitmen ini konsisten dijalankan, membawa Indonesia lebih dekat ke mimpi Piala Dunia.