Alasan Utama Mengapa Inter Milan Lepas Benjamin Pavard. Kabar mengejutkan datang dari Inter Milan, yang dikabarkan melepas bek andalannya, Benjamin Pavard, pada bursa transfer musim panas 2025. Pemain asal Prancis ini, yang sebelumnya menjadi pilar penting dalam kesuksesan Inter di Serie A, menjadi sorotan setelah keputusan klub untuk membiarkannya pergi. Pavard, yang dikenal sebagai bek serba bisa dengan pengalaman di klub top Eropa, meninggalkan banyak tanya: mengapa Inter rela melepas pemain sekaliber ini? Apa alasan di balik keputusan tersebut, dan bagaimana masa depan Pavard di dunia sepak bola? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA BOLA
Mengenal Pemain Benjamin Pavard
Benjamin Pavard, lahir pada 28 Maret 1996 di Maubeuge, Prancis, adalah bek yang dikenal karena fleksibilitas dan kualitas teknisnya. Ia memulai karier profesional di Lille sebelum bergabung dengan VfB Stuttgart pada 2016, di mana ia membantu klub promosi ke Bundesliga. Performa apiknya di Stuttgart membawanya ke Bayern Munich pada 2019 dengan transfer €35 juta. Di Bayern, Pavard memenangkan Bundesliga, Liga Champions 2020, dan sejumlah trofi lainnya, sering bermain sebagai bek tengah atau bek kanan.
Pada 2023, Pavard pindah ke Inter Milan seharga €30 juta, menjadi bagian penting dari skuat Simone Inzaghi. Dengan kemampuan membaca permainan, akurasi umpan 88%, dan rata-rata 1,8 tekel per laga di Serie A musim 2023/2024, ia membantu Inter meraih gelar Serie A. Di level internasional, Pavard adalah pilar timnas Prancis, dengan lebih dari 50 caps dan peran kunci di Piala Dunia 2018, termasuk gol indah melawan Argentina. Di usia 29 tahun, Pavard masih berada di puncak karier, membuat keputusan Inter melepasnya mengejutkan banyak pihak.
Apa Alasan Utama Inter Milan Melepas Pemain Ini
Keputusan Inter Milan untuk melepas Benjamin Pavard didorong oleh beberapa faktor strategis dan finansial. Pertama, Inter menghadapi tekanan untuk menyeimbangkan keuangan klub setelah investasi besar di bursa transfer sebelumnya. Meski sukses di lapangan, Inter perlu menjual aset berharga untuk mematuhi regulasi keuangan UEFA dan mendanai pembelian pemain baru, terutama di lini tengah dan serang. Pavard, dengan nilai pasar sekitar €40 juta, menjadi kandidat ideal karena minat dari klub-klub seperti Manchester United dan Paris Saint-Germain.
Kedua, dinamika taktis di bawah Simone Inzaghi juga berperan. Inter, yang menggunakan formasi 3-5-2, memiliki kedalaman skuat di posisi bek tengah dengan pemain seperti Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, dan Yann Bisseck. Pavard, yang sering bermain sebagai bek tengah kanan dalam formasi tiga bek, dianggap bisa digantikan oleh pemain muda seperti Bisseck, yang lebih murah dari segi gaji. Gaji tahunan Pavard sebesar €5 juta juga menjadi pertimbangan, karena Inter ingin mengurangi beban gaji untuk skuat yang lebih fleksibel.
Ketiga, Pavard dikabarkan memiliki keinginan untuk mencari tantangan baru setelah dua musim di Inter. Meski tampil solid, ia sempat mengungkapkan rasa frustrasi karena jarang bermain di posisi bek kanan, yang ia anggap sebagai posisi terbaiknya. Dengan kontraknya yang tersisa hingga 2027, Inter melihat musim panas 2025 sebagai waktu tepat untuk menjualnya dengan harga tinggi sebelum nilainya menurun seiring bertambahnya usia.
Lalu, Bagaimana Dengan Masa Depan Pemain Ini di Dunia Sepak Bola
Meski dilepas Inter, masa depan Benjamin Pavard di sepak bola tetap cerah. Dengan usia 29 tahun, ia masih memiliki beberapa tahun di level tertinggi. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Manchester United menjadi tujuan potensial, di mana Ruben Amorim membutuhkan bek serba bisa untuk memperkuat lini belakang. PSG juga dikaitkan, menawarkan kesempatan bermain di Ligue 1 dan Liga Champions bersama bintang seperti Kylian Mbappé. Pavard kemungkinan akan memilih klub yang menjamin menit bermain sebagai bek kanan atau bek tengah dalam sistem empat bek, sesuai preferensinya.
Kualitas Pavard sebagai bek modern—kuat dalam duel udara, cerdas dalam membaca permainan, dan mampu memberikan kontribusi ofensif—membuatnya tetap diminati klub top Eropa. Pengalamannya di laga besar, seperti final Liga Champions dan Piala Dunia, menambah daya tariknya. Jika bergabung dengan klub seperti United atau PSG, Pavard berpeluang menambah koleksi trofinya. Bahkan jika ia memilih liga lain seperti La Liga atau kembali ke Bundesliga, reputasinya sebagai pemain konsisten akan memastikan kariernya tetap bersinar.
Kesimpulan: Alasan Utama Mengapa Inter Milan Lepas Benjamin Pavard
Keputusan Inter Milan untuk melepas Benjamin Pavard adalah kombinasi dari strategi finansial, kedalaman skuat, dan keinginan pemain untuk tantangan baru. Meski mengejutkan, langkah ini mencerminkan realitas sepak bola modern di mana klub harus menyeimbangkan ambisi olahraga dengan keuangan. Bagi Pavard, kepergian dari Inter bukan akhir, melainkan awal babak baru dalam kariernchiselednya. Dengan bakat, pengalaman, dan usia yang masih relatif muda untuk seorang bek, Pavard memiliki peluang besar untuk sukses di klub berikutnya, baik di Premier League, Ligue 1, maupun liga top lainnya. Fans Inter mungkin merindukan kehadirannya, tetapi dunia sepak bola akan terus menyaksikan kiprah Pavard sebagai salah satu bek terbaik Eropa di tahun-tahun mendatang.