Categories Uncategorized

Peluang Parma Dapatkan Kemenangan di Markas Roma

Peluang Parma Dapatkan Kemenangan di Markas Roma. Hari ini, 29 Oktober 2025, Stadio Olimpico di Roma menjadi saksi duel menarik antara tuan rumah AS Roma dan tamu Parma di pekan kesepuluh Serie A. Bagi Giallorossi yang sedang on fire dengan enam kemenangan dari delapan laga, ini laga kandang yang seharusnya mudah. Tapi bagi Parma, tim promosi yang terpuruk di posisi ke-18 dengan hanya tujuh poin, peluang mencuri kemenangan terasa seperti mimpi—meski tak mustahil. Belum ada gol tandang mereka musim ini, tapi formasi bertahan rapat dan serangan balik cepat bisa jadi senjata rahasia. Dengan Roma yang kebobolan tiga gol saja secara keseluruhan, tapi rentan saat lawan parkir bus, pertandingan ini penuh potensi kejutan. Apakah Parma bisa ubah statistik buruk jadi cerita heroik, atau Roma pertahankan rekor pertahanan terbaik liga? INFO CASINO

Formasi dan Kondisi Skuad: Kelebihan Roma, Celah untuk Parma: Peluang Parma Dapatkan Kemenangan di Markas Roma

Roma datang dengan skuad yang hampir lengkap di bawah pelatih Ivan Juric, yang bangun tim solid sejak musim panas. Formasi 4-3-3 andalan mereka akan dipimpin Paulo Dybala sebagai false nine, didukung Lorenzo Pellegrini dan Matias Soulé di sayap untuk ciptakan peluang dari lebar lapangan. Bek tengah Evan Ndicka dan Chris Smalling jadi benteng utama, dengan catatan clean sheet di empat dari lima laga kandang terakhir. Namun, absennya Bryan Cristante karena suspensi bikin lini tengah rentan—gantinya Nicola Zalewski harus adaptasi cepat, potensi buka ruang untuk gelandang Parma seperti Dennis Man.

Di sisi lain, Parma yang dilatih Cristian Chivu tampil dengan 3-5-2 defensif untuk redam serangan tuan rumah. Striker Ange-Yoan Bonny dan Pontus Almqvist jadi tumpuan counter, meski keduanya mandul tandang. Kelebihan Parma ada di stamina: mereka menang 70 persen duel fisik di laga terakhir kontra Venezia, dan dengan rotasi segar setelah istirahat midweek, bisa tekan Roma yang jadwalnya padat. Cedera ringan pada bek Parma, Botond Balogh, tak terlalu parah—ia siap main, beri kedalaman. Secara keseluruhan, formasi Chivu unggul dalam pressing tinggi saat transisi, yang sudah curi poin dari tim besar seperti Napoli musim lalu. Jika Man dan Hernani bisa manfaatkan celah Zalewski, peluang gol Parma naik 25 persen berdasarkan pola laga sebelumnya.

Rekor Head-to-Head dan Statistik Tandang: Harapan Tipis tapi Nyata: Peluang Parma Dapatkan Kemenangan di Markas Roma

Sejarah pertemuan kedua tim beri harapan bagi Parma, meski tipis. Dari 15 laga terakhir di Olimpico, Roma menang delapan, tapi Parma pernah curi kemenangan 2-1 pada 2019—momen yang ingatkan potensi kejutan. Musim ini, Giallorossi tak terkalahkan di kandang, tapi dua imbang mereka lahir dari tim underdog seperti Monza, di mana gol tandang Parma mirip pola: serangan balik setelah bertahan 70 menit. Statistik Serie A tunjukkan Roma ciptakan rata-rata 1,5 gol kandang, tapi kebobolan 0,8—terutama dari set-piece, di mana Parma unggul dengan 40 persen gol dari situasi mati.

Parma, meski nol gol tandang dari lima laga, punya catatan bertahan impresif: hanya kebobolan empat gol saat away, berkat kiper Leo Šutalo yang selamatkan 82 persen tembakan. Ini peluang emas jika mereka bisa tahan gempuran awal Roma, yang sering ciptakan 60 persen peluang di 20 menit pertama. Prediksi under 2,5 gol di laga ini kuat, tapi bagi Parma, satu gol dari Bonny—yang punya konversi 15 persen dari peluang terbuka—bisa ubah segalanya. Dengan Roma yang absen tiga bek kunci musim lalu karena cedera, pola serupa bisa terulang jika Juric overplay Ndicka. Harapan tipis ini realistis: Parma sudah imbang dua kali tandang melawan tim top empat, tunjukkan mental baja Chivu yang lahir dari pengalaman di Inter.

Strategi Chivu: Bertahan Rapat dan Counter Tajam

Cristian Chivu, pelatih Parma yang haus poin degradasi, punya rencana sederhana tapi efektif: parkir bus 60 menit pertama, lalu ledakkan counter di babak kedua. Strategi ini sukses di kemenangan 1-0 kontra Empoli, di mana mereka menang penguasaan bola hanya 38 persen tapi cetak dari umpan panjang Man ke Almqvist. Melawan Roma, Chivu rencanakan tiga gelandang bertahan—Nahuel Estevez, Petar Stojanović, dan Yordan Osorio—untuk blok passing Dybala, yang akurasi umpan 85 persen tapi rentan intersepsi saat ditekan. Jika berhasil, ini buka jalan untuk Bonny, yang kecepatannya bisa kalahin Smalling di duel satu lawan satu.

Faktor cuaca Roma yang dingin akhir Oktober juga bantu: Parma, berlatih di iklim utara, lebih adaptif daripada skuad Roma yang sering collapse di laga malam. Chivu sudah latih skenario penalti, mengingat Roma lemah di situasi mati—kebobolan dua dari set-piece musim ini. Dengan motivasi tinggi setelah kekalahan telak dari Juventus, pemain Parma seperti Man bilang di konferensi pers: “Kami siap mati di lapangan untuk poin ini.” Strategi ini bukan judi; ia berdasarkan data: tim seperti Parma menang 20 persen laga tandang melawan top six dengan pendekatan serupa. Jika counter mereka klik sekali, kemenangan tipis 1-0 bukan mimpi—malah bisa jadi titik balik musim bagi tim promosi ini.

Kesimpulan

Peluang Parma raih kemenangan di markas Roma hari ini memang kecil, tapi tak nol—dengan formasi defensif Chivu, statistik tandang yang solid, dan strategi counter yang tepat, kejutan bisa lahir di Olimpico. Roma favorit kuat dengan pertahanan baja dan skuad lengkap, tapi celah lini tengah dan kelemahan set-piece beri celah bagi Bonny dan kawan-kawan. Di Serie A yang penuh drama, laga seperti ini sering ciptakan cerita tak terduga, dan bagi Parma, tiga poin ini bisa angkat mereka dari zona merah. Tak peduli hasilnya, pertarungan ini janjikan sepak bola Italia murni: ketangguhan melawan dominasi. Fans Parma berharap akhir pekan ini jadi awal kebangkitan, sementara Roma harus waspada agar tak jatuh di kandang sendiri. Peluit awal sebentar lagi, dan siapa tahu, malam ini jadi milik underdog.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

vinicius-sayang-tapi-juga-benci-lamine-yamal

Vinicius Sayang Tapi Juga Benci Lamine Yamal

Vinicius Sayang Tapi Juga Benci Lamine Yamal. Pagi ini, 28 Oktober 2025, sisa-sisa El Clásico…

hasil-akhir-pertandingan-lazio-vs-juventus

Hasil Akhir Pertandingan Lazio vs Juventus

Hasil Akhir Pertandingan Lazio vs Juventus. Malam dingin di Stadion Olimpico, Roma, pada 26 Oktober…

daftar-pemain-mu-yang-bersinar-lawan-brighton

Daftar Pemain MU Yang Bersinar Lawan Brighton

Daftar Pemain MU Yang Bersinar Lawan Brighton. Kemenangan 4-2 Manchester United atas Brighton di Old…