Ħamrun Spartans Mengukir Sejarah Lolos ke Liga Champions. Ħamrun Spartans melangkah ke babak kedua kualifikasi Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya dan ini sebuah pencapaian bersejarah bagi klub Maltese tersebut. Keberhasilan ini diraih setelah mereka menyingkirkan FK Žalgiris dari Lithuania melalui adu penalti dramatis yang berakhir 11–10, mengakhiri agregat dengan skor imbang 2–2. BERITA LAINNYA
Kebangkitan Epik Setelah Kekalahan Leg Pertama
Setelah kalah 0–2 di leg pertama di Vilnius, Spartans menghadapi tantangan besar saat melawan di pertandingan kedua di Stadion Centenary. Namun perubahan gaya bermain terbukti efektif, ketika mereka tampil agresif. Pada menit ke-34, Saliou Thioune mencetak gol lewat sundulan memanfaatkan umpan silang Rafael Compri, menyamakan skor agregat.
Lima menit kemudian, Joseph Mbong melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, mencetak gol kedua dan mengubah jalannya pertandingan. Walaupun Spartans mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang, gol ketiga tak kunjung datang hingga peluit akhir babak kedua. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan waktu, namun tak ada gol tercipta meski Žalgiris sempat bermain dengan 10 pemain sejak menit ke‑114.
Adu Penalti Terpanjang yang Menentukan Sejarah
Drama sebenarnya terjadi di babak penalti. Kedua tim melepas total 22 eksekusi, menjadikan ini salah satu adu penalti terpanjang dalam pertandingan kualifikasi Eropa. Kiper Spartans, Henry Bonello, menjadi sosok pahlawan dengan dua penyelamatan krusial. Perjuangan mereka bertahan hingga penalti ke-14 sebelum Jovan Čadjenović menuntaskan semuanya dengan gol penentu.
Drama ini tidak hanya menorehkan sejarah bagi klub, karena Spartans menjadi tim Malta pertama yang berhasil mencapai babak kedua kualifikasi Liga Champions, tetapi juga menjadi catatan dunia UEFA karena panjangnya adu penalti tersebut.
Reaksi dan Dampak Besar bagi Spartans: Ħamrun Spartans Mengukir Sejarah Lolos ke Liga Champions
Kemenangan ini berubah menjadi momen emosional di stadion. Media lokal menyebut transformasi luar biasa dari tim yang semangatnya tak pernah padam meski tertinggal dua gol. Melalui comeback ini, Spartans tak hanya membuktikan kualitas teknik, tetapi juga mental baja mereka.
Kini, langkah mereka di Liga Champions akan menemui ujian lebih berat dengan melawan Dynamo Kyiv di babak kedua kualifikasi. Meski lawannya berat, momentum ini memberi Spartans modal besar berupa kepercayaan diri dan eksposur internasional yang luar biasa.
Gambaran Singkat Perjalanan dan Tantangan ke Depan
Sejak awal musim ini, Spartans telah menunjukkan dominasi lokal. Mereka memenangkan gelar Liga Premier Malta ke-11 pada akhir musim, penanda performa konsisten dan ambisi Eropa. Skuad inti yang dipimpin oleh pemain kunci seperti Henry Bonello, Joseph Mbong, dan emergen talenta muda lainnya, kini membidik pencapaian baru di kancah Eropa.
Namun babak kedua mendatang menghadirkan ujian berat melawan Dynamo Kyiv. Ukraina punya pengalaman luas di kompetisi Eropa. Meski posisi Spartans sebagai underdog, semangat juang dan sejarah comeback ini bakal menjadi motivasi besar.
Kesimpulan – Sejarah Baru dan Harapan Besar
Ħamrun Spartans sukses mencetak sejarah baru dalam sepak bola Maltese dengan lolos ke babak kedua kualifikasi Liga Champions lewat drama adu penalti epik melawan Žalgiris. Kombinasi mental juara, determinasi tak kenal lelah, dan dukungan suporter menjadikan momen ini tak terlupakan. Meski menghadapi Dynamo Kyiv di depan, Spartans membawa kejuaran domestik dan loncatan ke level yang jauh lebih tinggi.
Dengan kelihaian Bonello di bawah mistar, ketajaman Mbong di lini depan, dan kepercayaan diri tim yang tinggi, Spartans memberi harapan tiada batas bagi sepak bola Malta. Kini dunia menanti langkah mereka dalam menghadapi perayaan sepak bola terbesar di Eropa.