Florian Wirtz Dapat Rekor Buruk Usai Dibantai Man City. Liverpool, 10 November 2025—kekalahan telak 0-3 dari Manchester City di Etihad Stadium malam tadi jadi pukulan berat bagi skuad Arne Slot, tapi sorotan utama tertuju pada Florian Wirtz. Gelandang serang berusia 22 tahun asal Jerman itu, yang direkrut dari Bayer Leverkusen dengan biaya transfer rekor klub sebesar 116 juta poundsterling musim panas lalu, tampil angin lalu sepanjang 90 menit. Nol tembakan tepat sasaran, nol tekel sukses, dan sembilan kali kehilangan bola bikin Wirtz catat rekor buruk pribadi: performa terburuknya sejak debut di Bundesliga enam tahun lalu. Gol-gol City dari penalti Erling Haaland di menit ke-20, sundulan Ruben Dias babak kedua, dan tembakan Bernardo Silva di menit ke-78 tak cuma buat Liverpool tertinggal 11 poin dari puncak klasemen, tapi juga perbesar tekanan pada Wirtz yang belum cetak gol dari 16 penampilan musim ini. Di tengah gelombang kritik, apa yang sebenarnya terjadi dengan bintang muda ini? Dari adaptasi gagal hingga ekspektasi tinggi, mari kita bedah rekor buruknya pasca-dibantai City. BERITA TERKINI
Performa Menyedihkan di Duel Melawan City: Florian Wirtz Dapat Rekor Buruk Usai Dibantai Man City
Malam tadi di Etihad, Wirtz jadi bayangan dirinya sendiri. Ditempatkan di posisi gelandang serang bebas, ia seharusnya jadi motor kreatif Liverpool yang mandul, tapi statistik akhir laga bicara lain: penguasaan bola 42 persen untuk City, tapi Wirtz cuma sentuh bola 38 kali—terendah di lini tengah The Reds. Ia gagal ciptakan satu pun umpan kunci, nol umpan silang akurat, dan kehilangan bola sembilan kali, termasuk tiga di sepertiga akhir yang langsung jadi peluang City. Sundulan Dias lahir dari kesalahan passing ceroboh Wirtz di menit 52, saat ia coba dribel melewati Rodri tapi gagal total.
Ini bukan insiden biasa; Wirtz tampak kehilangan kepercayaan diri sejak babak pertama, di mana ia tak tekel satu pun lawan—rekor nol tekel jadi yang terburuk di laga Liga Inggris musim ini untuk pemain Liverpool. Arne Slot akui pasca-laga, “Florian butuh waktu, tapi malam ini kami semua gagal.” Dibandingkan rekor City yang dominan dengan 18 tembakan, Liverpool cuma punya enam—dan Wirtz tak berkontribusi satupun. Kekalahan ini bikin Liverpool catat rekor buruk: kekalahan tandang terbesar dari City sejak 2017, dan Wirtz jadi simbol kegagalan itu. Adaptasi dari gaya Leverkusen yang bebas ke sistem Slot yang lebih struktural tampaknya belum nyatu, bikin performanya mirip pemain pinjaman daripada bintang 116 juta.
Rekor Negatif yang Menumpuk Sejak Pindah ke Anfield: Florian Wirtz Dapat Rekor Buruk Usai Dibantai Man City
Rekor buruk Wirtz tak berhenti di laga City; ini puncak dari musim yang mengecewakan. Sejak debut Agustus lalu, ia main 16 kali di semua kompetisi tapi nol gol, nol assist—statistik kosong yang ironis untuk pemain yang cetak 18 gol musim lalu di Leverkusen. Di Liga Inggris saja, 10 penampilan: rata-rata 1,2 tembakan per laga, tapi konversi peluang cuma 8 persen—turun drastis dari 22 persen di Bundesliga. Ia juga catat 14 kali kehilangan bola per laga rata-rata, termasuk lima di area berbahaya, yang bikin pertahanan Liverpool rentan.
Lebih parah, Wirtz jadi satu-satunya pemain Liverpool dengan transfer di atas 100 juta yang tak cetak gol di 10 laga awal musim—rekor negatif yang dibandingkan dengan kegagalan masa lalu klub. Di Liga Champions, dua laga: nol kontribusi, meski lawan tim lemah. Kritik mengalir deras: mantan pelatih Leverkusen bilang Wirtz “seperti ikan keluar air,” sementara fans Anfield mulai bosan dengan dribel cantik tapi tak produktif. Tekanan tambah dari timnas Jerman, di mana ia dicemooh pasca-laga kualifikasi Oktober lalu. Rekor ini bukan cuma angka; ini beban mental bagi Wirtz yang dulu disebut penerus Messi di Jerman, tapi kini dianggap “flop termahal” musim ini.
Tekanan Adaptasi dan Harapan dari Slot serta Klub
Adaptasi Wirtz ke Liverpool jadi PR terbesar Slot. Di Leverkusen, ia bebas roaming di 4-2-3-1 Xabi Alonso, cetak gol dari ruang sempit. Tapi di Anfield, sistem 4-3-3 Slot tuntut pressing tinggi dan peran defensif—Wirtz catat rata-rata 2,5 tekel per laga, tapi sering kalah duel (55 persen sukses). Cedera ringan bahu September lalu ganggu ritme, bikin ia absen tiga pekan, dan kini ia kesulitan duet dengan Mohamed Salah yang juga mandul. Slot bilang, “Florian punya bakat, tapi butuh kesabaran”—tapi dengan Liverpool di peringkat delapan klasemen, kesabaran itu menipis.
Klub sudah rencanakan intervensi: sesi pribadi dengan psikolog dan latihan ekstra finis, plus rotasi lebih banyak di Piala Liga untuk bangun percaya diri. Ada rumor tukar dengan Real Madrid—Rodrygo plus uang untuk Wirtz—tapi Slot tolak, yakin ia bisa bangkit seperti Darwin Nunez tahun lalu. Tekanan ini uji Wirtz: di usia 22, ia masih muda, tapi ekspektasi 116 juta bikin setiap laga seperti final. Rekor buruk ini bisa jadi titik balik, atau awal akhir petualangan Anfield-nya.
Kesimpulan
Rekor buruk Florian Wirtz usai dibantai Manchester City malam tadi jadi alarm merah bagi Liverpool: dari nol kontribusi di Etihad hingga statistik kosong musim ini, ia ubah image bintang Jerman jadi sorotan negatif. Kekalahan 0-3 itu tak cuma buat The Reds tertinggal jauh, tapi juga perbesar beban adaptasi Wirtz yang gagal nyatu dengan sistem Slot. Tapi sepak bola penuh kejutan—dengan dukungan klub dan kesabaran fans, rekor ini bisa jadi pelajaran berharga. Arne Slot punya waktu sisa musim untuk bukti investasi 116 juta itu tepat; Wirtz, bangkitlah, Anfield tunggu kilauanmu. Satu gol krusial bisa balikkan narasi, dan November ini jadi ujian terbesar bagi gelandang muda itu.