Hasil Pertandingan Persik Kediri vs Persebaya Surabaya. Malam penuh gairah di Bumi Perkasa Seputar, Kediri, pada 7 November 2025, saat Persik Kediri menjamu Persebaya Surabaya di pekan ke-12 BRI Super League 2025/26. Derbi Jatim ini berakhir imbang 1-1, hasil yang adil tapi bikin kedua kubu kecewa karena butuh poin penuh untuk naik peringkat. Persebaya unggul lebih dulu lewat sundulan Arief Catur di menit ke-53, tapi Persik balas ganas melalui Jose Enrique di babak akhir. Kartu merah Francisco Rivera untuk Persebaya di menit ke-78 jadi titik balik, ubah dinamika laga yang awalnya ketat jadi lebih terbuka. Kedua tim catat penguasaan bola seimbang 48-52 persen, tapi tembakan on target Persik unggul 6-4. Buat Macan Ekor Gembong, ini poin kedua beruntun di kandang; buat Bajul Ijo, hasil ini cegah kekalahan ketiga tandang. Apa yang bikin laga ini spesial? Dari taktik hingga emosi, mari kita ulas. MAKNA LAGU
Performa Kedua Tim Sepanjang Laga: Hasil Pertandingan Persik Kediri vs Persebaya Surabaya
Persik Kediri tampil percaya diri sejak peluit awal, andalkan pressing tinggi untuk ganggu build-up Persebaya. Di babak pertama, mereka kuasai bola lebih banyak, ciptakan tiga peluang bersih lewat umpan silang dari sayap—dua di antaranya dari Faris Aditama yang on fire dengan dribel rata-rata 2,5 per laga. Tapi finishing mentok di kiper Rendi Saputra yang selamatkan dua tembakan Enrique. Defensif, lini belakang dipimpin Guntur Nugroho solid, menang 70 persen duel udara dan cuma kebobolan corner dua kali. Pelatih Agus Indra bilang pasca-laga, “Kami sabar tunggu momen, dan Enrique buktiin kelasnya.”
Persebaya, di sisi lain, main reaktif dengan counter cepat ala pelatih Fabio Lefundes. Babak pertama mereka bertahan rapi, tapi kurang tajam di depan—cuma satu on target dari sepuluh tembakan total. Arief Catur jadi pahlawan awal dengan gol sundulan dari corner, manfaatkan marking longgar bek Persik. Tapi lini tengah rentan: Francisco Rivera sering kehilangan bola, rata-rata 12 kali per laga musim ini, yang bikin transisi lambat. Setelah kartu merahnya—karena dua pelanggaran keras—Persebaya main bertahan total, tapi kelelahan fisik kelihatan di menit-menit akhir. Secara keseluruhan, kedua tim tunjukkan form average: Persik tak terkalahkan di empat laga kandang terakhir, Persebaya imbang tiga dari lima tandang.
Momen Krusial yang Ubah Jalannya Pertandingan: Hasil Pertandingan Persik Kediri vs Persebaya Surabaya
Laga ini penuh plot twist, dimulai dari babak pertama yang sepi gol. Persik dominasi possession 55 persen, tapi sundulan Enrique di menit 28 nyaris buka skor—diblok bek Persebaya tepat di garis gawang. Persebaya balas dengan serangan balik di menit 42, tapi tembakan Ryo Matsumura melebar tipis. Istirahat jadi momen pelatih poles taktik: Persik tambah lebar lapangan via wingback, sementara Persebaya instruksikan pressing lebih dalam.
Gol pertama lahir di menit 53: corner dari sisi kiri, bola pantul ke Arief Catur yang lompat tinggi dan sundul keras ke pojok kanan. Stadion hening sesaat, tapi sorak Bajul Ijo meledak. Persik tak panik—mereka balas tekanan, ciptakan empat peluang di 20 menit berikutnya. Puncaknya menit 78: Rivera dapat kartu kuning kedua karena tackle keras ke kaki Aditama, ubah Persebaya jadi 10 pemain. Dua menit kemudian, Enrique samakan kedudukan dengan tembakan keras dari luar kotak penalti setelah assist cantik dari Nugroho. Momen itu jadi penentu: Persebaya coba bertahan, tapi Persik pegang bola sampai peluit panjang. Statistik babak kedua tunjukkan Persik unggul shots 8-3, bukti adaptasi cepat pasca-kartu merah.
Dampak Hasil Ini di Klasemen dan Musim Depan
Imbang 1-1 ini punya implikasi besar buat kedua tim. Persik naik ke peringkat 10 dengan 15 poin dari 12 laga—dua poin dari zona aman, dan hasil ini perkuat rekor kandang mereka yang cuma kalah sekali musim ini. Enrique, dengan gol keenam, jadi tumpuan serangan; pelatih Indra rencanakan rotasi lebih banyak untuk hindari kelelahan jelang laga lawan tim papan bawah. Tapi PR tetap: konversi peluang cuma 12 persen, lebih rendah dari rata-rata liga.
Persebaya, di posisi 7 dengan 17 poin, kehilangan momentum setelah dua kemenangan sebelumnya. Kartu merah Rivera—yang absen dua laga—bikin lini tengah tipis, dan Lefundes harus cari pengganti cepat. Gol Arief beri poin tandang berharga, tapi tiga imbang berturut-turut tandang tunjukkan masalah adaptasi away. Musim ini, Bajul Ijo kuat di pressing (curi bola 15 kali per laga), tapi pertahanan longgar dengan 1,4 gol kebobolan rata-rata. Hasil ini cegah kekalahan, tapi tekanan naik jelang derby lain. Di level tim, derbi ini bangun rivalitas sehat—Persik bangkit dari start buruk, Persebaya tunjukkan ketangguhan meski minus satu pemain.
Kesimpulan
Hasil imbang 1-1 Persik Kediri vs Persebaya Surabaya jadi cerminan derbi Jatim: penuh semangat, dramatis, tapi tak ada pemenang mutlak. Gol Arief dan Enrique, ditambah kartu merah Rivera, bikin laga ini tak terlupakan—bukti sepak bola lokal kita lagi matang dengan intensitas tinggi. Bagi Persik, poin ini booster kandang; bagi Persebaya, pelajaran soal disiplin. Di tengah kompetisi ketat, kedua tim punya potensi naik peringkat jika polesan taktik tepat. Penggemar Jatim pasti puas dengan hiburan malam itu—tak ada yang kalah, semua dapat pelajaran. Pekan depan, tunggu aksi lanjutan; derbi ini baru permulaan musim panjang.