Categories Uncategorized

Pelatih Juventus Sebutkan Inter Milan Sangat Kuat

Pelatih Juventus Sebutkan Inter Milan Sangat Kuat. Rivalitas antara Juventus dan Inter Milan selalu menjadi salah satu cerita terpanas di Serie A, dan musim 2025/26 tidak terkecuali. Baru-baru ini, pelatih Juventus, Thiago Motta, memuji kekuatan Inter Milan menjelang pertemuan kedua tim di Allianz Stadium pada Oktober 2025. Setelah kekalahan 2-0 dari Inter pada pekan sebelumnya, Motta secara terbuka mengakui bahwa Nerazzurri adalah tim yang sangat kuat, baik secara taktik maupun mental. Pernyataan ini menarik perhatian karena jarang seorang pelatih Juventus memuji rival abadinya dengan begitu gamblang. Apa yang membuat Motta begitu kagum pada Inter, dan pelajaran apa yang bisa diambil Juventus dari dominasi rival mereka? BERITA BOLA

Siapakah Pelatih Juventus Saat Ini
Thiago Motta, lahir pada 28 Agustus 1982 di São Bernardo do Campo, Brasil, adalah pelatih Juventus sejak musim panas 2024. Mantan gelandang bertahan yang pernah memperkuat Inter Milan, Barcelona, dan PSG ini dikenal karena kecerdasan taktisnya sebagai pemain, yang kini diterjemahkan ke dalam karier kepelatihannya. Sebelum bergabung dengan Juventus, Motta sukses membawa Bologna ke Liga Champions pada musim 2023/24, mengejutkan banyak pihak dengan gaya bermain menyerang dan terorganisir. Di Juventus, Motta mengusung formasi 4-2-3-1, mengandalkan kreativitas Dusan Vlahovic dan Kenan Yildiz untuk menembus pertahanan lawan. Hingga September 2025, Motta telah membawa Juventus ke posisi keempat di Serie A dengan 9 poin dari 5 laga, meskipun kekalahan dari Inter menjadi sorotan utama.

Mengapa Dia Menyebutkan Inter Milan Sangat Kuat
Thiago Motta menyebut Inter Milan sangat kuat setelah menyaksikan performa dominan mereka dalam kemenangan 2-0 di San Siro pada 14 September 2025. Inter, di bawah asuhan Cristian Chivu, tampil solid dengan penguasaan bola mencapai 62% dan 6 tembakan tepat sasaran, dengan gol dari Lautaro Martinez dan Hakan Çalhanoğlu. Motta memuji organisasi pertahanan Inter, yang hanya kebobolan 3 gol dalam 5 laga Serie A musim ini, serta kemampuan mereka mengontrol tempo permainan melalui lini tengah yang dipimpin Nicolo Barella dan Piotr Zielinski. Formasi 3-5-2 Chivu, yang mengandalkan wing-back seperti Denzel Dumfries dan Federico Dimarco, memberikan keseimbangan sempurna antara serangan dan pertahanan. Motta juga menyoroti mentalitas juara Inter, yang terlihat dari kemampuan mereka bangkit setelah hasil imbang 1-1 melawan Torino, serta kemenangan 1-0 atas RB Leipzig di Liga Champions. Faktor lain adalah kedalaman skuad Inter, dengan pemain seperti Marcus Thuram dan Emil Audero yang mampu menjaga performa tim meski ada rotasi.

Apa yang Harus Dipelajari dari Tim Inter Milan
Juventus bisa belajar banyak dari Inter Milan, terutama dalam hal konsistensi dan efisiensi. Pertama, organisasi pertahanan Inter patut ditiru. Trio bek Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, dan Yann Bisseck menunjukkan disiplin luar biasa, dengan rata-rata 2,8 tekel sukses per laga dan hanya 0,6 expected goals against (xGA) per pertandingan. Juventus, meski memiliki bek tangguh seperti Gleison Bremer, masih kebobolan 5 gol dalam 5 laga, menunjukkan celah yang perlu diperbaiki. Kedua, Inter unggul dalam transisi cepat, dengan wing-back yang aktif menciptakan peluang, sesuatu yang masih sulit dilakukan wing-back Juventus seperti Andrea Cambiaso. Ketiga, mentalitas Inter dalam laga besar, seperti kemenangan atas Juventus dan Leipzig, adalah contoh bagaimana menjaga fokus di bawah tekanan. Motta perlu meningkatkan chemistry di lini tengah Juventus, di mana Adrien Rabiot dan Manuel Locatelli belum sepenuhnya selaras, serta memastikan Vlahovic lebih klinis di depan gawang, mengingat ia hanya mencetak 2 gol musim ini dibandingkan 4 gol Martinez untuk Inter.

Kesimpulan: Pelatih Juventus Sebutkan Inter Milan Sangat Kuat
Pujian Thiago Motta terhadap kekuatan Inter Milan mencerminkan pengakuan atas dominasi rival mereka di Serie A musim 2025/26. Inter, dengan organisasi taktis, kedalaman skuad, dan mentalitas juara, menjadi tolok ukur bagi Juventus yang masih mencari konsistensi di bawah Motta. Pelajaran dari Inter, mulai dari pertahanan solid hingga transisi cepat, bisa menjadi kunci bagi Juventus untuk mengejar posisi papan atas dan bersaing di Liga Champions. Meski rivalitas tetap membara, pengakuan Motta menunjukkan sportivitas dan visi untuk belajar dari yang terbaik. Dengan pertemuan berikutnya di Allianz Stadium, Juventus punya kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka bisa menyaingi Inter, asalkan mampu menerapkan pelajaran dari kekalahan sebelumnya.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

prediksi-pertandingan-brentford-vs-liverpool

Prediksi Pertandingan Brentford vs Liverpool

Prediksi Pertandingan Brentford vs Liverpool. Pekan kesepuluh Premier League 2025/2026 menyajikan duel menarik di Gtech…

chelsea-akan-menang-dalam-laga-melawan-sunderland

Chelsea Akan Menang Dalam Laga Melawan Sunderland

Chelsea Akan Menang Dalam Laga Melawan Sunderland. Stamford Bridge siap bergemuruh akhir pekan ini, saat…

3-tim-yang-sempurna-di-champions-league

3 Tim yang Sempurna di Champions League

3 Tim yang Sempurna di Champions League. Matchday ketiga Liga Champions 2025/26 baru usai, dan…